febrianipardede
  • Home
  • about me
  • my fashion
  • Artikel
  • culinary
  • my tumblr

    Rabu, 28 Maret 2012

    Be open to crities

    kita ngga begitu suka di kritik…
    kenapa? Karena kita punya ego. Ego ini bersifat seperti lapisan pelindung yang paling luar buat harga diri dan self esteem. Dia ini yang sering jadi self-justification, meyakinkan diri sendiri bahwa kita udah melakukan yang terbaik, bahkan kadang paling benar.
    Saat nerima kritik, orang yang ego nya besar bisa ngerasa offended banget, dia akan langsung ngeluarin jurus defense duluan, tanpa mikir apakah kritik itu ada benar nya atau nggak. Nah, kadar ego tiap orang tentunya berbeda beda. That’s why ada yang bisa nerima kritik dengan sportif, tapi ada juga yang jelas jelas menolak untuk di kritik. Intinya sih tetep sama, we don’t really like being criticized. Apalagi kalo datengnya tiba tiba tanpa diminta.
    Tapi demi kemajuan, yuk kita belajar untuk bisa terbuka nerima kritikan. Memang ada kritikan yang berbau ‘iri’ tapi lama kelamaan kelihatan jelas kok bedanya. Kalau ngga membangun sama sekali, boleh aja kok di ignore.

    Dari mana kritik itu datang?
    Saat seseorang melontarkan kritik ke kita, semua itu pasti ada alesannya. Beberapa hal dibawah ini bisa jadi latar belakang munculnya sebuah kritikan :
    1.      Bisa jadi Cuma mau nyampein pendapat aja. Yang pasti dia Cuma mau mengutarakan apa yang ada di pikirannya aja.
    2.      Kritik juga bisa datang dari ahlinya. Misaln ya cerpen yang kita buat di komen abis abisan sama seorang penulis. Ngga usah sakit hati, kritik dari golongan ini nih yang paling perlu di dengerin. For the sake of our self-improvement.
    3.      The criticize because they care. Kritik juga bisa datang dari rasa peduli. Sahabat sendiri mengkritik hasil karya kamu yang kurang oke dan masih belum terlambat untuk di benerin, itu tandanya dia peduli sama kamu. Dia percaya kamu bisa bikin yang lebih keren lagi. Beda dengan temen yang mencela kamu akan sesuatu yang udah terlanjur terjadi. Nah kalo kritik tentang bad habits kamu yang tukang ngaret, lelet, jorok, dan sebagainya itu nggak lain demi kebaikan diri kamu sendiri
    4.      Diluar dari tujuan yang semestinya, yaitu untuk membangun, ada kritik yang justru di lontarkan untuk menjatuhkan seseorang. Ini biasanya muncul dari rasa iri atau persaingan dari si pengkritik. Mereka akan member kritik tanpa solusi ataupun masukan yang berarti.
    Diposting oleh febriani pardede di 20.18 Tidak ada komentar:
    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
    Label: artikel
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

THANKS FOR COMMING

making-sweetness making-sweetness

TWITTER

Facebook

Febriani Pardede

Buat Lencana Anda

FRIENDS

  • Anya
  • Ayu
  • Devie
  • Dinda
  • Febriani Pardede
  • Hervika
  • Indra
  • Ivan Tobing
  • Prita
  • Sharon
  • trisaripardede.blogspot.com
  • Wulan

FASHION BLOGGER

  • Brown Platform
  • Chekka Cuomova
  • D A R N M O D E L I N A
  • DIAMONDHURTS
  • Diary of : THE RIOTOUS BELLE
  • Gary Pepper
  • hot chocolate and mint
  • INVERTEDALPHA
  • Last Minute Girl
  • my blooming day
  • Olivia Lazuardy
  • Pastel Girl
  • Stain On My Red Shoes
  • the pretty rabbit♥
  • The Sydney Girl
  • {lucedale}

FAVORITE SITE

  • @benakribo
  • @benzbara_
  • @falla_adinda
  • @radityadika
  • @shitlicious

ONLINE SHOP

  • ADORABLEproject
  • KonoKeneProject
  • ADDICTshoes
  • www.baju24.com/
  • GAZELLE
  • Urban Icon
  • Bloopendorse

Arsip Blog

  • ►  2015 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2012 (10)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ▼  Maret (1)
      • Be open to crities
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2011 (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2010 (1)
    • ►  Maret (1)
[6:55:26 PM] prita nababan:

Mengenai Saya

Foto saya
febriani pardede
Lihat profil lengkapku
Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut