kita ngga begitu suka di kritik…
kenapa? Karena kita punya ego. Ego ini bersifat seperti lapisan pelindung yang paling luar buat harga diri dan self esteem. Dia ini yang sering jadi self-justification, meyakinkan diri sendiri bahwa kita udah melakukan yang terbaik, bahkan kadang paling benar.
Saat nerima kritik, orang yang ego nya besar bisa ngerasa offended banget, dia akan langsung ngeluarin jurus defense duluan, tanpa mikir apakah kritik itu ada benar nya atau nggak. Nah, kadar ego tiap orang tentunya berbeda beda. That’s why ada yang bisa nerima kritik dengan sportif, tapi ada juga yang jelas jelas menolak untuk di kritik. Intinya sih tetep sama, we don’t really like being criticized. Apalagi kalo datengnya tiba tiba tanpa diminta.
Tapi demi kemajuan, yuk kita belajar untuk bisa terbuka nerima kritikan. Memang ada kritikan yang berbau ‘iri’ tapi lama kelamaan kelihatan jelas kok bedanya. Kalau ngga membangun sama sekali, boleh aja kok di ignore.
Dari mana kritik itu datang?
Saat seseorang melontarkan kritik ke kita, semua itu pasti ada alesannya. Beberapa hal dibawah ini bisa jadi latar belakang munculnya sebuah kritikan :
1. Bisa jadi Cuma mau nyampein pendapat aja. Yang pasti dia Cuma mau mengutarakan apa yang ada di pikirannya aja.
2. Kritik juga bisa datang dari ahlinya. Misaln ya cerpen yang kita buat di komen abis abisan sama seorang penulis. Ngga usah sakit hati, kritik dari golongan ini nih yang paling perlu di dengerin. For the sake of our self-improvement.
3. The criticize because they care. Kritik juga bisa datang dari rasa peduli. Sahabat sendiri mengkritik hasil karya kamu yang kurang oke dan masih belum terlambat untuk di benerin, itu tandanya dia peduli sama kamu. Dia percaya kamu bisa bikin yang lebih keren lagi. Beda dengan temen yang mencela kamu akan sesuatu yang udah terlanjur terjadi. Nah kalo kritik tentang bad habits kamu yang tukang ngaret, lelet, jorok, dan sebagainya itu nggak lain demi kebaikan diri kamu sendiri
4. Diluar dari tujuan yang semestinya, yaitu untuk membangun, ada kritik yang justru di lontarkan untuk menjatuhkan seseorang. Ini biasanya muncul dari rasa iri atau persaingan dari si pengkritik. Mereka akan member kritik tanpa solusi ataupun masukan yang berarti.